Dokmaru Indramayu Gercep Tangani Anak Yatim Penderita Lumpuh

- 4 Mei 2024, 20:55 WIB
Novita Pitri anak yatim penderita lumpuh yang tinggal bersama ibunya di rumah yang tergolong tidak layak huni
Novita Pitri anak yatim penderita lumpuh yang tinggal bersama ibunya di rumah yang tergolong tidak layak huni /

 

KABARINDRAMAYU– Dokmaru (Dokter Masuk Rumah) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Gercep (Gerak Cepat) Tangani Novita Putri anak yatim yang mengalami penderita lumpuh tinggal bersama ibunya di Desa Karangsong, Blok Song Pantai, RT 003/002 Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.

Novita Pitri anak yatim penderita lumpuh yang tinggal bersama ibunya di rumah yang tergolong tidak layak huni dan tidak mampu mengharapkan perhatian serius dari pemerintah daerah khususnya Bupati Indramayu, Hj. Nina Agustina, S.H.,MH., CRA untuk membantu baik dalam segi kesehatan maupun sosial.

Menurut Yati, orang tua Novita Putri mengatakan, “Anak saya Novia Putri terkena sakit lumpuh sejak kecil umur 6 (enam) bulan karena sakit panas dan sekarang usia anak saya sudah 10 (Sepuluh) tahun, saya tergolong orang yang tidak punya dan suami saya sudah meninggal lima bulan yang lalu,” tuturnya.

Lanjut Yati, “Dulu pernah anak saya dapat bantuan dari pemerintah daerah berupa kursi roda sembako dan uang tunai sebesar Rp1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) dan dijanjikan akan dikasih santuan sosial biaya hidup tapi sampai sekarang santunan sosial biaya hidup tersebut masih belum juga dapat,” ujarnya.

“Semoga dengan kedatangan Dokmaru (Dokter Masuk Rumah) Dari Dinas Kesehatan yang Gercep (Gerak Cepat), ibu Kepala Desa Karangsong, ibu Bidan Karangsong dan pak lurah Desa Karangsong, bisa membantu anak saya baik kesehatan maupun sosialnya dan saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” Ucap Yati.

Sementara Lilis selaku Kasi Dinkes (Dinas Kesehatan) Indramayu, Kamis 2  Mei 2024 menuturkan, “Kami dari Dokmaru (Dokter Masuk Rumah) akan Gercep melayani masyarakat Indramayu yang membutuhkan, kalau dilihat dari bantuan warga itu kan sudah dapat BPJS Kesehatan, artinya fasilitas kesehatan sudah terjamin, kalaupun BPJS tidak aktif juga kami bisa bikinkan SKTM dan kami gerak cepat dan langsung dirawat,” ungkapnya.

Lanjut Lilis, Kalau terkait biaya hidup biasanya ada di Kecamatan dan bekerjasama dengan Baznas, “Nanti kami akan membatu mengajukan bantuan Baznas bantuan biaya hidup. Bantuan biaya hidup tersebut dapatnya satu tahun sekali dengan nominal sebesar Rp1.500.000,- (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) tapi ditengah perjalanan sekarang dapatnya Rp1.000.000,- (Satu juta Rupaih) bentuknya berbentuk uang,” pungkasnya.

Editor: Hasto Kristanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah