Pengertian Ransomware , cara kerja dan Cara Pencegahan Pada Jaringan atau Komputer

- 25 Juni 2024, 12:35 WIB
Iluterasi perangkat komputer
Iluterasi perangkat komputer /

Ketika pengguna berhasil terjebak oleh perangkap virus, ransomware akan menanamkan virusnya dan menyebarkannya melalui situs atau software tersebut. Setelah virus sudah tertanam sempurna, pelaku akan mulai menjelajahi dan memetakan jaringan file atau data yang akan dienkripsi. Biasanya, para pelaku ini sudah menargetkan jenis data yang akan dienkripsi untuk memudahkan proses pemindaian sistem. Data tersebut dapat berupa dokumen penting, video, foto, dan lain sebagainya. 

Setelah itu, pelaku akan mengubah kunci enkripsi data tersebut menjadi bentuk yang lebih kuat dan tidak dapat dibaca oleh perangkat komputer atau laptop. Proses enkripsi ini akan menghalangi pemilik untuk mengakses data di dalamnya dengan menggunakan kunci yang sama. 

Sesuai dengan namanya, “ransom” pada ransomware artinya adalah pengajuan tebusan berupa uang atau bentuk lainnya. Maka dari itu, setelah proses enkripsi berhasil, pelaku akan meminta tebusan kepada pemilik perangkat untuk mendapatkan kembali data-data di dalamnya. 

Tebusan ini biasanya ditampilkan pada layar komputer atau laptop berupa pop-up atau text file pada data yang sudah terinfeksi virus. 

Jenis-Jenis Ransomware

Jika menurut Anda ransomware hanya berupa satu jenis saja, sayang sekali ternyata virus ini memiliki berbagai jenis lainnya yang bisa menyerang perangkat. Ada dua jenis ransomware utama yang cukup berbahaya dan paling sering digunakan oleh para pelaku kejahatan siber, yaitu: 

1. Leakware

Jenis ransomware yang pertama ini menjalankan aksinya dengan mempublikasikan atau membocorkan data penting milik seseorang jika orang tersebut tidak ingin menebusnya. Jenis ini paling banyak digunakan untuk menyerang perusahaan-perusahaan besar hingga pemerintahan. 

Perusahaan atau lembaga yang diserang oleh virus ini biasanya bergerak di bidang layanan masyarakat yang pastinya memiliki ratusan hingga ribuan data sensitif pengguna di dalamnya. Data tersebut dapat dijadikan jaminan sekaligus ancaman bagi perusahaan apabila tidak memberikan tebusan sesuai yang diinginkan oleh pelaku.

Bahayanya lagi, jika pelaku tidak mendapatkan keinginannya, data yang bocor tersebut dijual di situs ilegal untuk mendapatkan sejumlah uang. Tentu Anda tidak akan tahu data-data tersebut akan digunakan untuk tujuan apa karena tidak dapat diselidiki dengan cepat siapa pelaku dan pembeli informasi tersebut. 

Halaman:

Editor: Hasto Kristanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah