Mengenal Kesakralan Keris Setan Kober Milik Sutaya

- 19 April 2024, 17:51 WIB
Cerita keris setan kober
Cerita keris setan kober /

Kabarindramayu-Nama Sutajaya sangat populer di kalangan masyarakat desa Pekandangan Kabupaten Indramayu, kisahnya bahkan dituturkan turun temurun dari genarasi ke generasi, selain itu, kisah kepahlawananya dilakonkan dalam pertunjukan seni sandiwara. 

Tokoh Sutajaya dalam legenda rakyat Indramayu dikisahkan sebagai pemuda tangguh anak Ki Jebug Angrum yang memilki sebilah keris yang bernama “ Kiai Setan Kober”. Keris itu ia dapatkan dari bapaknya, sementara bapaknya juga mendapatkan warisan dari kedua orang tuanya. Ki Jebug Angrum sendiri dikisahkan sebagai orang Jawa sementara leluhurnya adalah orang Majapahit yang dahulu hijrah ke Bandar Cimanuk (Indramayu).

Keris Setan Kober menjadi Istimewa karena Keris tersebut sempat membuat geger Cirebon. Dahulu di dalam gedung penyimpanan pusaka Keraton Cirebon (Gedong Sirara Denok), tersimpan sebilah keris Nagarunting yang haus akan darah. Belum ada satupun orang yang mampu menjinakan keris itu. 

Korban dari keganasan Keris Naga Runting adalah para Prajurit yang lalai menjaga gedung Pusaka, apabila ada Prajurit yang ketiduran saat menjaga gedung Pusaka, Keris Nagarunting menunjukan kramatnya, Keris itu secara ajaib menyerang lalu menghisap darah Prajurit yang lalai hingga tewas, kejadian semacam ini tarus berulang-ulang, memakan banyak nyawa Prajurit penjaga gedung pusaka, sehingga pada akhirnya tidak ada satupun Prajurit yang bersedia menjaga Gedung Pusaka Keraton. 

Disisi lain, Sutajaya yang seorang anak Desa asal Pekandangan, mencoba mencari peruntungan ke Ibu Kota Kesultanan Cirebon. Melihat ada lowongan Prajurit Penjaga Gedung Pusaka, ia tanpa pikir panjang mengajukan lamaran. 

Sutajaya diterima sebagai prajurit, karena memang tidak ada satupun pemuda asal Cirebon yang bersedia menjadi Prajurit Penjaga Gedung Puska, sebab kebanyakan diantara mereka sudah tahu keganasan dari Keris Nagarunting yang informasinya mereka dapatkan dari rumor yang mereka terima. 

Ketika menjadi Prajurit Penjaga Gedung Pusaka, Suta Jaya sebetulnya sudah diberi tahu agar jangan sampai ketiduran ketika berjaga. Anjuran itupun ia patuhi sebagai pertanggung jawabannya pada tugas yang ia emban. Namun, pada suatu ketika, Sutajaya rupanya kebablasan, ia ketiduran bahkan sampai pagi. 

Prajurit lain yang sudah mengetahui jika konsekeunsi ketiduran dalam mejaga gedung Puska adalah mati diserang Keris Naga Runting, segera membawa Sutajaya untuk dikuburkan, namun, ketika mereka hendak mengangkatnya ternyata Sutajaya masih hidup. 

dah mengetahui jika konsekeunsi ketiduran dalam mejaga gedung Puska adalah mati diserang Keris Naga Runting, segera membawa Sutajaya untuk dikuburkan, namun, ketika mereka hendak mengangkatnya ternyata Sutajaya masih hidup. 

Halaman:

Editor: Zamhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x