Baca saat Malam Hari Doa Hari Raya Idul Adha yang Diajarkan Rasulullah Simak ya!

- 16 Juni 2024, 06:47 WIB
Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa /

KABARINDRAMAYU-  Hari  raya Idul Adha menjadi perayaan yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Hal ini mengingatkan kita pada kisah Nabi Ibrahim as dan putranya, Nabi Ismail as. Hingga akhirnya hari raya ini rutin dilaksanakan setiap satu tahun sekali dengan melakukan penyembelihan hewan kurban.

Selain identik dengan menyembelih hewan kurban dan mengumandangkan takbir, umat Islam juga dianjurkan untuk memanjatkan doa pada saat Idul Adha. Ya, aktivitas berdoa bisa dilakukan kapan saja dan dengan memohon apa saja kepada Allah SWT. Namun, di momen Idul Adha ini ada beberapa doa khusus yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw.


Sahabat Dream sebaiknya tidak melewatkan untuk membaca doa hari raya Idul Adha. Doa tersebut biasanya dibaca pada malam Idul Adha sesuai dengan yang dibaca oleh Rasulullah.

Nah, berikut adalah bacaan doa hari raya Idul Adha yang bisa kamu amalkan sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

Bacaan Doa Hari Raya Idul Adha

Berdoa menjadi salah satu perintah dalam agama Islam yang sebaiknya tidak ditinggalkan oleh umat Islam. Salah satunya di saat hari raya Idul Adha. Dalam menyambut dan merayakan momen besar ini, berdoa adalah hal yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Dan sebagai umat beliau, kita sebaiknya meneladaninya dan membaca doa sesuai dengan yang beliau baca.

Berikut adalah bacaan doa hari raya Idul Adha yang diajarkan oleh Rasulullah saw untuk bisa sahabat Dream amalkan:

 كُلَّهُ ، وَلا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
Ya hayyu ya qoyyum la ilaha illa anta birohmatika astaghitsu fakfini sya’ni kullahu wala takilni ila nafsi thorfata ‘ainin.


Artinya: “Wahai zat yang Hidup dan Mengurusi semua makhluk, tiada Tuhan selain Engkau, dengan rahmatMu aku memohon pertolongan, cukupkan padaku semua urusanku dan dan jangan Engkau pasrahkan diriku kepada kemampuanku sendiri walau sekejap mata.”
Kemudian ada juga doa hari raya Idul Adha yang terdapat dalam hadis riwayat Imam Thabrani dari Jabir bin Abdillah berikut:


رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ وَاقِفٌ عَلَى الْقَرْنِ يَعْنِي قَرْنَ الثَّعَالِبِ يَوْمَ النَّحْرِ وَهُوَ يَقُولُ :  يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ  بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ فَاكْفِنِي شَأْنِي كُلَّهُ وَلا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ


Artinya: “Saya melihat Rasullullah Saw sedang berada di atas tanduk pada hari kurban (Idul Adha) sambil beliau berdoa; ‘Ya hayyu ya qoyyum la ilaha illa anta birohmatika astaghitsu fakfini sya’ni kullahu wala takilni ila nafsi thorfata ‘ainin.’”

Bacaan Doa Hari Raya Idul Adha

Selain itu, sahabat Dream juga bisa memanjatkan doa di malam hari raya Idul Adha sebagaimana yang juga dibaca oleh Ali bin Abi Thalib. Bahkan doa ini juga baik jika dibaca setelah takbir hari raya dan takbir pada hari-hari Tasyrik. Berikut adalah bacaannya yang bisa sahabat Dream amalkan:


اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ، مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ وَمَوَالِيْ النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ. وَلَا تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ وَلَا عَلَى غَفْلَةٍ، وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّيْ، فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ، اللهم اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، اَلْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ، وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ، وَعَلَى أَوْلِيَائِيْ فِيْكَ، وَأَعْطِنِي الْيُسْرَ، وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، وَأَعِمَّ بِذَلِكَ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ.


Allahumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi, mashâbihil hikmati wa mawâlin ni’amti, wa ma‘âdinil ‘ishmati, wa‘shimnî bihim min kulli sû’in, wa lâ ta’khudznî ‘alâ ghirratin wa lâ ‘ala ghaflatin, wa lâ taj’al ‘awâqiba amri hasratan wa nadâmatan, wardlâ ‘annî, fa-inna maghfirataka lidh-dhâlimîn, wa anâ minadh dhâlimina, allâhumma ighfirl lî mâ lâ yadlurruka, wa a‘thinî ma la yanfa‘uka, fainnaka al-wâsi’ata rahmatuhu, al-badî’ata hikmatuhu, fa a’thinî as-sa‘ata wad da‘ata, wal amna wash shihhata wasy syukra wal mu‘âfata wattaqwâ, wa afrigh ash-shabra wash shidqa ‘alayya, wa ‘alâ auliyâi fîka, wa a‘thinî al-yusra, walâ taj’al ma’ahu al-‘usrâ, wa a’imma bidzâlika ahli wa waladî wa ikhwâni fîka, wa man waladanî minal muslimîna wal muslimâti wal mu’minîna wal mu’minâti.
Artinya:

“Ya Allah limpahkan rahmat takzhim-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan.

Jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian, janganlah engkau jadikan akhir urusanku suatu kerugian dan penyesalan, ridhoilah aku, sesungguhnya ampunan-Mu untuk orang-orang zalim dan aku termasuk dari mereka.


Ya Allah ampunilah bagiku dosa yang tidak merugikan-Mu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepada-Mu, sesungguhnya rahmat-Mu luas, hikmah-Mu indah, berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketakwaan.

Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu, berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan, liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anakku, saudara-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin muslimat, serta kaum mukiminin mukminat.***

Editor: Budi Supri Yanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah